Cara Menanam Sawo Dari Biji |
Panduan dan Cara Menanam Dari Biji
Cara Menanam Sawo Dari Biji - Tahab awal perlu direndam dahulu biji sawo dengan air bersih (dengan suhu, 20-26 C) selama 24 jam. Kemudian langsung disemai di tempat teduh. Ketika benih mulai berkecambah, pindahkan ke tempat terang, selanjutnya ditanam dan dirawat. Benih mengeluarkan tunas 7 - 20 hari, panen pertama Sawomulai 3 - 4 tahun.
Merendam Benih Sawo
- Rendam biji Sawo dengan air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 24 jam.
- Air untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang.
- Saat akhir perendaman, jika ada biji yang masih mengapung, buanglah.
- Ambil biji menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang).
- Air matang adalah air yang sudah direbus dan dapat diminum langsung.
- Tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri).
Rendam biji Sawo dengan air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 24 jam dengan tujuan untuk mematahkan masa dormansi benih (membangunkan benih sekaligus mempercepat berkecambah).
Air yang digunakan untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang (air yang sudah direbus dan dapat diminum).
Setelah selesai direndam selama 24 jam, selanjutnya ambil biji/benih menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang), lalu tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri, atau bisa juga diangin-anginkan (dihembuskan angin/kipas angin) agar cepat kering), setelah itu lakukan proses selanjutnya.
Catatan khusus: saat akhir merendam benih/biji Sawo, ada biji yang mengapung dan ada yang tenggelam. Biji yang mengapung umumnya kecil peluangnya untuk mengeluarkan tunas (bukan berarti tidak bisa sama sekali). Oleh karena itu saat meniriskan biji/benih, pisahkan benih yang mengapung dan yang tenggelam.
Ingat, mengapung atau tenggelamnya biji jangan dilihat saat awal merendam, tetapi dilihat saat akhir merendam.
Jika persediaan benih/biji anda banyak, maka buang saja benih yang mengapung tersebut. Namun jika anda hanya memiliki sedikit benih, jangan dibuang, tetap saja lakukan proses selanjutnya, karena ada kemungkinan benih tersebut tetap dapat bertunas/berkecambah.
Penyemaian Benih Sawo
- Siapkan wadah penyemaian berupa nampan, tray, kaleng bekas.
- Bagian bawahnya harus diberi lubang secukupnya untuk sirkulasi air.
- Sehari sebelum semai, isi dengan media semai hingga 3/4 nya.
- Komposisi media semai = tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1.
- Masukkan biji Sawo ke media semai dengan kedalaman 1,0 - 1,2 cm.
- Artinya ketebalan tanah yang menutupi benih = 1,0 - 1,2 cm.
- Semprotkan air yang halus (gunakan spray).
- Tutup wadah semai dengan plastik bening yang diberi 3 - 8 lubang.
- Letakkan di tempat yang teduh.
- Jika media kering, buka plastiknya, semprotkan air halus, tutup kembali.
- Ketika benih mulai berkecambah, buka tutup plastiknya.
- Pindahkan wadah persemaian ke tempat terang.
- Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
- Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
- Benih mulai bertunas dalam waktu 7 - 18 hari.
- Persemaian diakhiri setelah memiliki 3 - 7 helai daun.
- Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan, tray, polibag, pot, kaleng bekas.
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut, sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air).
Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih memperlancar sirkulasi air.
Tahap selanjutnya mencampur tanah, arang sekam atau pasir kali serta kompos atau kotoran ternak dengan komposisi 1 banding 1 banding 1 atau 2 banding 1 banding 1
Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.
Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.
Yang terpenting, pada saat benih/biji Sawo dimasukkan ke media semai, media semainya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb.
Sehari sebelum menebar benih Sawo, masukkan media tanam ke wadah semai (tray/pot/polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).
Kemudian masukkan benih/biji Sawo ke media tanam dengan kedalaman 1,0 - 1,2 cm (ketebalan tanah yang menutupi benih = 1,0 - 1,2 cm). Cara memasukkannya dengan membuat lubang terlebih dulu sedalam 1,0 - 1,2 cm + tebal benih, selanjutnya benih diletakkan di dalam lubang tsb, dan tutupi benihnya dengan media tanam (tanah) di sekitar benih tsb.
Jika menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1 benih/biji Sawo
Setelah itu, siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer).
Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 3 - 8 lubang kecil, sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga.
Jika media semainya (tanahnya) kering, maka semprotkan dengan air halus. Caranya, buka terlebih dulu plastiknya baru disiram dan tutup kembali.
Ketika nanti sudah muncul tunas atau berkecambah, maka buka tutup plastik tersebut dan jangan ditutupi lagi dengan plastik.
Letakkan wadah persemaian di tempat teduh yaitu tempat yang tidak mendapat sinar matahari langsung dan terhindar dari guyuran hujan. Ketika benih mulai berkecambah (biasanya dalam waktu 7 - 18 hari berkecambah), pindahkan ke tempat terang yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan, misalkan di dekat jendela kaca, atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.
Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman, penjarangan bibit, serta pencegahan hama dan penyakit.
Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya, sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray), dilakukan 1 - 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab, penyemprotan air cukup sekali sehari, bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman.
Biasanya dalam waktu 7 - 18 hari benih/biji Sawo sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah). Waktu yang dibutuhkan masing-masing benih Sawo untuk bertunas memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih, serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih tsb.
Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus, maka perhatikan bibit yang tumbuh, apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih), maka lakukan penjarangan, yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan.
Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai.
Pada umumnya, bila kelebihan penyiraman, maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian, maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya, bila kekurangan penyiraman, maka daun akan terlihat layu, kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu, berarti kurang penyiramannya, dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman.
Setelah bibit Sawo tumbuh cukup besar (memiliki 3 - 7 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).
Penanaman Bibit Sawo
- Siapkan wadah/tempat menanam (pot besar, drum, dsb)
- Pot/drum harus diberi lubang di bagian bawahnya.
- Masukkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat tanah.
- Sehari sebelum tanam, isi pot/drum dengan media tanam hingga 3/4 nya.
- Komposisi media tanam = tanah : pasir/sekam : kompos = 2 : 1 : 1.
- Setelah bibit Sawo memiliki 3 - 7 helai daun, pindahkan ke pot/drum.
- Caranya: Buat lubang terlebih dulu di pot/drum.
- Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya.
- Masukkan ke lubang dengan posisi tegak, tambahkan tanah di sekitarnya.
- Letakkan pot/drum di tempat yang teduh.
- Setelah tumbuh daun baru, letakkan pot/drum di tempat terang.
- Lakukan perawatan terhadap tanaman Sawo
Jika tempat/wadah untuk menanam Sawo menggunakan pot besar/drum maka pot/drum harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah, sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar).
Untuk mudahnya, sebelum diberi media tanam (tanah), masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam pot/drum. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase.
Kemudian barulah isi pot/drum dengan media tanam hingga 75% - 85% bagian dari pot/drum (artinya jangan sampai penuh).
Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.
Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.
Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.
Yang terpenting, pada saat bibit Sawo dimasukkan ke media tanam, media tanamnya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb.
Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman, masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (pot besar, drum, dsb). Kemudian siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab, dan upayakan agar media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).
Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di pot/drum terkait. Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai.
Pindahkan bibit tanaman Sawo dari persemaian yang telah memiliki 3 - 7 helai daun. Pemindahan dilakukan satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah. Caranya, ambil/angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Untuk mengambil/mengangkat bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar.
Kemudian masukkan bibit Sawo beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas, jika kesulitan untuk ditegakkan, maka tekan sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak.
Setelah ditanam, semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot air yang halus).
Tempatkan tanaman Sawodi lokasi yang teduh atau tidak terkena matahari langsung serta tidak terkena guyuran hujan.
Penempatan tanaman di lokasi yang teduh dilakukan sampai tumbuh tunas baru (tumbuh daun baru) pada bibit tanaman tersebut. Dengan tumbuhnya tunas baru, hal ini menunjukkan bahwa bibit tersebut telah dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.
Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru), tanaman Sawo dianggap telah siap, dan selanjutnya pot / polibag ditempatkan di lokasi yang mendapat matahari langsung.
Merawat Tanaman Sawo
- Jika media tanam cenderung kering, siram 2 kali sehari, pagi dan sore.
- Jika media tanam cenderung lembab, siram 1 kali sehari, pagi atau sore.
- Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
- Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati
- Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma.
- Lakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus
- Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika diperlukan (terserang hama).
- Semprotkan fungisida hanya jika diperlukan (terserang penyakit).
Perawatan tanaman Sawo meliputi penyiraman, pemupukan, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Penyiraman tanaman Sawo hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak, baik daun maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore.
Jika media tanamnya cenderung lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari, pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang hari, karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman.
Pemupukan tanaman Sawo dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
Bila bibit tanaman Sawo tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati, maka segera lakukan penyulaman (tanam kembali) dengan bibit Sawo lainnya (jika ada).
Bila di sekitar tanaman Sawo tumbuh gulma, maka lakukan penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.
Lakukan pembumbunan pada tanaman Sawo, terutama jika tanah di sekitar tanaman mulai tergerus, atau ada akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Juga ketika tanaman tumbuhnya agak miring (tidak tegak).
Pengendalian Hama Tanaman.
Hama tanaman antara lain trips, kutu daun, tungau, kutu kebul, ulat gerayak, dsb. Peluang munculnya hama tanaman ini akan semakin tinggi pada musim kemarau.
Bila satu tanaman terkena hama dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena hama tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan insektisida untuk hama serangga dan akarisida untuk tungau, setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan.
Pengendalian Penyakit Tanaman.
Penyakit tanaman antara lain rebah kecambah, layu bakteri, layu (fusarium), antraknosa, busuk daun (choanephora), hawar phytophora, bercak daun (cercospora), bercak bakteri, busuk lunak bakteri, keriting kuning. Serangan penyakit tertentu yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri akan semakin tinggi pada musin hujan.
Seperti halnya dengan hama, bila satu tanaman terkena penyakit dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena penyakit tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan fungisida setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan. Petunjuk dosisnya terdapat pada kemasan fungisida terkait.
Panen Sawo
Panen Sawo sudah dapat dilakukan 3 - 4 tahun.
Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman Sawo untuk panen pertama memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal, lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh, serta perawatan pada masing-masing tanaman Sawo
Komentar
Posting Komentar